Home » » Kampung Urug Ikon WIsata Budaya

Kampung Urug Ikon WIsata Budaya

sekilas tentang kampung urug
Sobat Media - Sektor pariwisata tidak hanya terfokus pada keindahan alam saja. Tapi yang jadi salah satu daya tarik wisatawan adalah kayanya akan nilai budaya tradisional.

Salah satunya yaitu Budaya tradisional di kampung urug yang tiak hanya terkenal di kalangan domestik, tapi sudah terkenal sampai manca Negara.

Hal ini terbukti dengan banyaknya wisatawan yang dating berkunjung ke kampung urug.

Kampung urug Kampung adat Urug berlokasi di Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Jarak tempuh dari Cibinong sekitar 42 km, arahnya menuju Wilayah Barat pada pertigaan Kecamatan Cigudeg. Arah Barat Daya menuju Kecamatan Sukajaya ±15 km dan dari Kecamatan ini ditempuh lagi jarak ±9 km untuk menuju lokasi tersebut.

Kondisi alam yang asri dan masih terjaga dengan latar Gunung Manapa menambah pemandangan eksotis yang menyejukkan. Sudah banyak pelajar bahkan peneliti  yang mengamati lebih dalam tentang keunikan kampung adat Urug yang diakui sebagai warisan budaya kerajaan Siliwangi.

Urug bukan terucap nama dengan begitu saja, dibalik kata itu tersembunyi kata “ GURU “ ; menurut pikukuh adat kepercayaan Kampung Urug, sudah berdiri sejak 450 tahun yang lalu, adanya sebuah mandala urug dengan masyarakatnya yang berpegang teguh kepada adat istiadat akan memegang suatu keteladanan kesundaan.

Kata Urug dijadikan nama kampung, karena menurut mereka berasal dari kata “Guru”, yakni dengan mengubah cara membaca yang biasanya dari kiri sekarang dibaca dari sebelah kanan. Kata “Guru” berdasarkan etimologi rakyat atau kirata basa adalah akronim dari digugu ditiru. Jadi seorang guru haruslah “digugu dan “ditiru”, artinya dipatuhi dan diteladani segala pengajaran dan petuahnya.

Menurut cerita Kampung Urug sejaman dengan masa pemerintahan Prabu Nilakendra ( 1551 – 1569 M ) beliau seorang raja alim dan bijaksana dan banyak mengabdi pada hal – hal kegaiban, konon sisa – sisa pengabdiannya diantaranya patilasan raja masih ada di Kampung Urug, umumnya patilasan disebut Kabuyutan atau mandala yaitu suatu tempat yang jauh dari keramaian yang dijadikan tempat berkhalwat atau memuja sang maha pencipta adalah mungkin hal ihwal mula adanya mandala urug dimulai dari Gedong Ageung.

Menurut data yang ada Kampung Adat Urug mempunyai tingkat kunjungan wisata rata – rata 80 – 100 orang setiap bulan dan jika pada hari – hri besar bisa mencapai 600 – 800 orang per hari.

Sebagai perkampungan yang masih menjaga warisan Kerajaan Sunda, beragam sendi kehidupan di Kampung Urug diatur secara detail oleh adat.

Tata cara menyimpan dan mengambil padi hanya secuil dari banyak aturan adat yang mereka miliki.

Aturan adat tersebut berlaku pula dalam tata cara bertani, berkebun, berternak, mendirikan bangunan, sampai pergaulan antar penghuni Tak ada yang lepas dari aturan turun-temurun buatan nenek dan kakek moyang ini.

Sobat media sekian dulu yang bisa saya sampaikan sampai jumpa dilain kesempatan
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MEDIA INFO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger